Table of Contents
Dalam dunia advertising, terdapat banyak metrik yang harus dipantau demi mengukur kesuksesan iklan yang berjalan. Nah, disamping metrik yang umum seperti impressions, CTR, dan conversion rate, ada satu metrik yang tidak kalah penting untuk cara mengukur efektivitas iklan dalam perkembangan bisnis, ROAS.
Kamu memasang iklan digital tetapi tidak tahu cara mengukur efektivitas iklan? Jika benar demikian, maka kamu tepat berada di artikel ini.
Apa itu ROAS?
Return on Ad Spend atau ROAS adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dari setiap biaya yang dikeluarkan dari campaign atau iklan, ini merupakan metrik marketing yang dapat digunakan sebagai cara mengukur efektivitas iklan. Dengan begitu, ROAS akan membantumu dalam mengetahui apakah iklan memberikan hasil atau tidak.
ROAS juga merupakan sebuah alat ukur yang dipakai untuk mengetahui efektivitas sebuah iklan. Artinya, semakin efektif iklan yang kamu jalankan, maka pendapatan juga akan semakin besar. Biasanya, ROAS digambarkan dalam bentuk rasio. Misalnya, kamu mendapatkan keuntungan sebesar Rp 5.000.000 dari iklan Google Ads yang hanya membutuhkan pengeluaran sebesar Rp 1.000.000, maka ROAS yang kamu hasilkan adalah 5:1. Ini menunjukkan bahwa Rp 1 yang kamu keluarkan menghasilkan Rp 5. Semakin besar ROAS, maka semakin efektif sebuah iklan.
ROAS yang tinggi dapat terus kamu gunakan agar dapat optimal dan mendorong lebih banyak pembelian, sedangkan ROAS yang kecil berarti harus kamu evaluasi strateginya. Jika kamu tepat dalam menganalisis strategi ROAS, maka kamu dapat menerima pendapatan yang paling besar dengan biaya yang paling rendah dari sebuah iklan.
Source: Unsplash
Bagaimana Cara Mengukur Efektivitas Iklan dengan ROAS?
Meski terlihat akan rumit karena berkaitan dengan angka dan rasio. Faktanya, menghitung ROAS tidak sesulit yang dibayangkan. Kamu cukup membagi perhitungan kotor dari sebuah iklan dengan biaya pembuatan iklan tersebut. Contoh, sebuah perusahaan X mempromosikan beberapa produk melalui Google Ads dan Facebook Ads selama satu bulan penuh.
Ketika sudah berjalan satu bulan, perusahaan X ingin mengetahui efektivitas iklan melihat dari pendapatan yang mereka terima dan jumlah yang mereka keluarkan dengan menggunakan ROAS.
ROAS = Pendapatan / Pengeluaran
Rincian jumlah yang dikeluarkan:
Pengeluaran Iklan: Rp 20.000.000
Subscription tools dan software : Rp 1.000.000
Management fees : Rp 4.000.000
Total biaya: Rp 25.000.000
Rincian pendapatan yang diterima:
Total leads (Rp 5.000.000 per lead): Rp 30.000.000
5 pembelian produk A (Rp 1.500.000 per pembelian): Rp 7.500.000
1 pembelian produk B: Rp 2.500.000
Total pendapatan: Rp 40.000.000
Masukkan ke rumus ROAS = Rp 40.000.000 / Rp 25.000.000
= Rp 1.6
Artinya, perusahaan X mendapatkan Rp 1.6 dari setiap Rp 1 yang mereka keluarkan. Biasanya, kesulitan yang seringkali terjadi ketika menghitung ROAS terletak pada keakuratan angka revenue yang dihasilkan.
Source: Unsplash
Lalu, Berapa Angka ROAS yang Baik?
Sejauh ini, tidak ada hitungan baku terkait dengan berapa angka ROAS yang baik. Hal ini karena angka ROAS bergantung pada banyak faktor, seperti skala bisnis, tujuan iklan, platform yang dipakai, hingga industri bisnis. Jika, tujuanmu adalah brand awareness atau meningkatkan followers, maka angka ROAS yang rendah tidak menjadi masalah.
Dalam hal ini, kamu perlu memperhatikan margin keuntungan. Jika margin keuntungan yang kamu dapat besar, maka kamu dapat melanjutkan iklan dengan ROAS yang kecil, sedangkan jika margin keuntungan kamu kecil maka harus menargetkan ROAS yang lebih tinggi. Ini berkaitan dengan biaya iklan agar tetap rendah.
Source: Unsplash
Cara Meningkatkan ROAS?
Terdapat beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan ROAS:
1. Turunkan biaya iklan
Jika bisa, menurunkan biaya iklan adalah cara yang paling tepat untuk meningkatkan ROAS. Meski sebenarnya biaya iklan akan bergantung pada tujuan dan faktor lainnya. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menekan biaya iklan seperti, mengurangi biaya tenaga kerja, mempersempit target audiens, dan menjalankan A/B testing.
2. Perhatikan akurasi
Angka ROAS yang kamu dapat hanya akan bermanfaat jika akurat. Itulah sebabnya hal pertama yang perlu kamu perhatikan adalah dengan meneliti data yang digunakan untuk mengkalkulasi metrik.
3. Memaksimalkan pendapatan
Selain kedua cara di atas, kamu juga berupaya meningkatkan ROAS dengan cara memaksimalkan pendapatan dari iklan. Misalnya, memperbaiki kata kunci (Keyword) agar iklan kamu mendapat kilik yang lebih banyak, atau dengan mengotomatiskan penawaran jika kamu beriklan melalui Google Ads.
related artikel: Ingin Menjadi Copywriter? Ini yang Harus Kamu Tahu!
Source: Unsplash
Kesimpulan
Meski sebenarnya ada banyak metrik yang bisa kamu pakai untuk menghitung efektivitas iklan, ROAS dapat dikatakan sebagai strategi yang paling efektif. Memiliki masalah cara menghitung efektivitas iklan dengan ROAS, atau rasio ROAS kamu terlalu kecil? Tenang, kamu bisa berkonsultasi dengan kami. Pixie Digital adalah digital marketing agency Bali sudah berpengalaman dalam melakukan analisis iklan digital selama 8 tahun. Hubungi kami sekarang!