Table of Contents
Serupa tapi tak sama, Influencer dan KOL (Key Opinion Leader) sering kali dianggap sama karena memiliki rangkaian tugas yang tidak jauh berbeda. Kedua peran ini padahal memiliki peran penting untuk dunia digital marketing dan kehadirannya sudah menjadi hal wajib terutama dalam strategi bisnis di media sosial.
Influencer dan KOL ini sama-sama memiliki pengaruh besar dan bisa kamu ajak kerjasama dalam pemasaran bisnis kamu. Namun kamu harus mengetahui dulu nih bagaimana perbedaannya. Di bawah ini, kami akan membahas apa sih perbedaan influencer dan KOL.
Source: Unsplash
Apa itu Influencer dan KOL?
Media sosial dewasa ini telah semakin memiliki peran penting dalam kehidupan sehari – hari kita. Banyak juga individu yang memiliki karya menjadi lebih dikenal dan memiliki banyak pengikut, sehingga terkadang individu tersebut bisa bekerja sama dengan brand ternama. Hal ini bisa terjadi karena dalam Influencer Marketing – brand menggunakan jasa para influencer untuk meningkatkan brand awareness dari merek perusahaannya.
Fenomena tersebut semakin memancing banyak individu untuk menjadi seorang influencer yang bertujuan untuk bisa berkolaborasi beberapa perusahaan. Dilansir dari Influencer Marketing Hub, influencer merupakan individu yang telah membangun reputasi pada bidang tertentu sehingga opini mereka dianggap kredibel untuk topik tertentu. Namun, di lain hal menurut KOL square beberapa dari influencer membeli followers atau subscriber pada akun media sosial mereka. Oleh karena itu, beberapa perusahaan yang akan menggunakan influencer harus lebih sigap dalam menangani kasus tersebut.
Dari tadi kita membahas apa itu influencer, jadi sekarang apa sih KOL (Key Opinion Leader)? Hampir mirip dengan influencer, KOL juga adalah seseorang yang sukses membangun reputasi baik dalam bidang tertentu. Pengalaman yang mereka miliki telah menciptakan pengetahuan yang tidak dimiliki oleh semua orang. Selain itu pengalaman mereka juga didukung dengan baik dari latar belakang pendidikan dan profesionalisme pekerjaan mereka. Jadi disimpulkan bahwa pendapat dari KOL akan menjadi sumber yang lebih kredibel untuk sebuah merek dan berita.
Source: Pexels
Perbedaan Influencer dan KOL
Kedua opinion leader tersebut meskipun memiliki peran yang sama namun terdapat juga perbedaan yang membentuk seseorang untuk menjadi seorang influencer dan KOL. Rekomendasi mereka dapat berdampak kepada keinginan konsumen untuk memilih produk atau merasakan jasa yang sama. Contoh KOL salah satunya adalah Chef Arnold Poernomo.
Dalam dunia digital marketing khususnya influencer marketing sangat membutuhkan kedua opinion leader tersebut. Sebuah brand harus mengulik kebutuhan dan latar belakang influencer dan KOL dalam memilih jasa siapa yang akan digunakan, dan harus memahami betul perbedaan influencer dan KOL. Ini bertujuan agar campaign digital marketing yang dilakukan bisa mencapai target. Nah, apa saja perbedaanya?
1. Kredibilitas
Perbedaan influencer dan KOL yang pertama adalah kredibilitas dari masing-masing peran tersebut. KOL (Key Opinion Leader) memiliki pekerjaan yang memang ditekuni secara profesional dalam kesehariannya, dan ini menjadikan opini dari KOL dipercaya oleh para audiens. Maka dari itu, kredibilitas KOL ditentukan dari pekerjaan di bidang mereka. Sedangkan untuk influencer, kredibilitasnya berdasarkan oleh followers yang menyukai personanya di media sosial.
2. Media yang Digunakan
KOL biasanya jarang menjalin hubungan di sosial media. Mereka adalah sosok yang dipercaya dan dihormati sehingga komunikasinya lebih sering secara langsung dengan pengikutnya. Tapi beberapa KOL juga aktif menjalin hubungan yang baik melalui media sosial.
Bebeda halnya dengan influencer, mereka lebih dominan secara online terutama media sosial. Influencer menggunakan berbagai platform media sosial untuk dapat berkomunikasi dengan para pengikutnya dan hingga dapat mempengaruhi mereka dengan konten yang diciptakan oleh para influencer tersebut.
3. Penggunaan Media Sosial
Perbedaan influencer dan KOL lainnya adalah kepentingannya dalam menggunakan media sosial. Influencer memiliki followers adalah salah satu hal penting untuk mereka. Hal tersebut yang membuat para influencer merekomendasikan produk dan layanan kepada para followers-nya. Keaslian dan kualitas konten yang dihasilkan akan berdampak langsung kepada followers dan apabila yang dihasilkan kurang maksimal juga akan berdampak kepada jumlah followers-nya.
KOL, dalam menggunakan media sosial tidak terlalu mencari profit dalam hal konten, tetapi biasanya menganggap media sosial hanya sebagai pelengkap kegiatan sehari – hari mereka. Kredibilitas KOL tidak didasari oleh jumlah audiens namun bertumpu pada profesionalisme dan pengetahuan mereka.
4. Pengaruh Geografis
Seorang KOL biasanya tidak terlalu aktif berperan sebagai influencer di media sosial. Ini dikarenakan ketenaran dan kredibilitas profesionalisme mereka hanya dalam wilayah terbatas misalnya di suatu kota atau negara. Namun apabila KOL yang awalnya tenar di wilayah terbatas kemudian mendapat kesempatan berkolaborasi dengan media dan bahkan masuk ke dalam media sosial tidak menutup kemungkinan KOL juga berprofesi sebagai influencer.
Di sisi lain, influencer sangat aktif mengelola konten di media sosial sehingga mereka memiliki followers dari berbagai wilayah dan tidak menutup kemungkinan dari berbagai belahan dunia.
Source: Unsplash
Contoh Influencer dan KOL
Influencer dan Key Opinion Leaders (KOL) memainkan peran penting dalam membentuk persepsi konsumen dan mendorong tren. Berikut ini adalah contoh masing-masing untuk menggambarkan dampaknya:
Contoh Influencer: “TropicalTravelsWithTina”
Tina adalah seorang influencer perjalanan yang memiliki hasrat untuk menjelajahi destinasi eksotis dan berbagi petualangannya dengan para pengikutnya. Dengan feed Instagram yang penuh dengan matahari terbenam di pantai yang menakjubkan, landscape yang rimbun, dan eksplorasi budaya, ia telah menarik 250.000 pengikut yang mencari inspirasi perjalanan dan permata tersembunyi di seluruh dunia.
Dampak : Tina berkolaborasi dengan badan pariwisata, hotel, dan merek perlengkapan perjalanan untuk memamerkan penawaran mereka. Melalui kontennya yang menarik, termasuk postingan, cerita, dan video, Tina memengaruhi keputusan perjalanan audiensnya, mendorong mereka untuk mengunjungi tempat-tempat yang ia jelajahi dan menggunakan produk yang ia rekomendasikan.
Contoh Key Opinion Leader (KOL): “Dr. HealthFirst”
Alex, yang dikenal secara online sebagai Dr. HealthFirst, adalah seorang dokter medis yang berspesialisasi dalam bidang nutrisi dan kesehatan. Dengan jumlah pengikut lebih dari 500.000 di berbagai platform seperti YouTube, Twitter, dan blog profesional, Dr. Alex membagikan saran kesehatan berbasis bukti, kiat diet, dan strategi kesehatan. Penontonnya terdiri dari para penggemar kesehatan, profesional di bidang medis, dan individu yang ingin meningkatkan gaya hidup mereka.
Dampak : Sebagai seorang KOL, pendapat dan rekomendasi Dr. Alex memiliki bobot yang signifikan. Dia bermitra dengan merek kesehatan dan kebugaran, perusahaan farmasi, dan lembaga pendidikan untuk menyediakan konten yang berwibawa. Dukungannya terhadap suatu produk, diet, atau rejimen kesehatan dapat secara signifikan memengaruhi opini dan perilaku publik, menjadikannya suara tepercaya dalam komunitas kesehatan dan kebugaran.
Kedua contoh tersebut menyoroti kekuatan influencer dan KOL dalam membentuk opini dan perilaku di bidangnya masing-masing. Sementara influencer seperti Tina cenderung memiliki daya tarik yang luas berdasarkan pengalaman pribadi dan gaya hidup mereka, KOL seperti Dr. Alex menawarkan kedalaman pengetahuan dan keahlian di bidang tertentu, sehingga mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan dari para pendengarnya.
Kesimpulan
Nah, jadi itulah penjelasan singkat mengenai perbedaan influencer dan KOL. Setelah mengenal perbedaannya tinggal Anda yang menentukan dengan siapa berkolaborasi. Apabila perusahaan Anda kesulitan untuk mengatur strategi digital marketing perusahaan Anda, yuk konsultasikan bersama Pixie Digital. Kami akan memberikan strategi dan sudut pandang baru terkait digital marketing.